Thursday, June 28, 2018

hipnotis apakah itu part 1


hipnotis apakah itu part 1

Hipnosis atau hipnosis adalah prosedur saran oleh terapis atau peneliti profesional untuk seseorang. Di mana orang tersebut mengalami perubahan dalam sensasi, persepsi, pemikiran atau perilaku (American Psychological Association's Div 30).

Meskipun hipnosis masih kontroversial. Banyak terapis hari ini setuju bahwa hipnosis bisa sangat berguna, dan efektif untuk teknik terapeutik dalam skala luas. Adapun terapi kecemasan, rasa sakit, dan gangguan mood. Hipnosis juga dapat membantu orang mengubah kebiasaannya. Seperti berhenti merokok dan menurunkan berat badan.

Hipnosis adalah terapi yang populer saat ini, mungkin karena bagi sebagian orang hipnosis bukan hanya pengetahuan tetapi juga seni. Pada beberapa orang hipnosis digunakan sebagai hiburan untuk seni pertunjukan.

Apakah ada bukti hipnosis atau hipnosis?
Jawabannya iya. Meskipun tidak banyak contoh dalam literatur sains yang menguji kegunaan hipnosis.

Hipnosis atau hipnosis

Sebuah penelitian di jurnal Gut sangat membantu menjelaskan tentang hipnosis. Penelitian ini melibatkan 204 orang yang terkena sakit sindrom. Sesi terapi dilakukan seminggu sekali selama 12 kali dengan setidaknya 1 jam per sesi.

Setelah seluruh sesi selesai, dilaporkan bahwa 58% pria dan 75% wanita secara signifikan mengurangi paparan rasa sakit. Selain itu, 80% dari yang dilaporkan, tetap tidak terpapar 6 tahun kemudian. Dan kurang dari 10% mencari terapi alternatif setelah penelitian. (Gut, November 2013).

Penelitian ini membuktikan secara ilmiah bahwa hipnosis adalah terapi yang efektif dan dapat memberikan hasil yang positif.

Apakah setiap orang terhipnotis?
Setiap orang memiliki derajat atau derajat berbeda dalam menanggapi hipnosis. Kemampuan seseorang untuk mengalami hipnosis dapat terhambat oleh rasa takut dan kewaspadaan yang timbul dari kesalahpahaman umum.

Banyak orang awam yang memahami atau merasakan bahwa orang yang terkena hipnosis akan kehilangan kendali atas kesadaran dan perilaku. Hal ini disebabkan pengaruh film, televisi dan informasi yang kurang tepat. Khususnya di masyarakat Indonesia, hipnotis telah melekat pada kejahatan pemerasan dengan menghilangkan kesadaran orang.

Bagaimana cara kerja hipnosis atau hipnosis?


Manusia memiliki dua fungsi otak yang berbeda, yaitu:

Pikiran sadar rasional & analitis,
otak bawah sadar yang mengendalikan emosi dan naluri.
Dua otak seperti itu dalam obat disebut frontal cortex dan amygdala. Dalam dua otak itu ada sistem yang menyaring agar tidak semua hal harus dilakukan oleh otak yang sadar. Biasanya ini dilakukan terus menerus atau olahraga.

Sistem ini disebut sebagai RAS (sistem pengaktif retikuler) atau daerah kritis.
Misalnya, ketika pertama kali belajar roda kemudi. Kami secara sadar berusaha mengendalikan kaki kami untuk mengerem, menggenggam, dan gas. Seiring dengan latihan dan terus menerus. Kita bahkan tidak perlu berpikir lagi untuk mengendalikan kaki kita ke rem, kopling dan gas. Bahkan kita sering melakukan aktivitas lain saat mengendarai mobil.

Pada tahap awal pembelajaran mobil, kita menggunakan otak sadar untuk mengontrol otot-otot kaki kita. Dan secara bertahap memindahkannya ke alam bawah sadar.

Pada dasarnya dalam proses hypnosis, saran atau perintah untuk membuat seseorang mengalami sensasi, persepsi, pikiran, dan perilaku semacam itu. Diharapkan diterima langsung oleh pikiran bawah sadar.

Tetapi tidak setiap pesan atau perintah dapat diterima oleh otak bawah sadar seseorang. Karena area kritis. Ini adalah jantung dari proses hipnosis. Yakni membuat area kritis beristirahat atau tidak berfungsi untuk pesan dan perintah yang disampaikan dapat langsung diterima oleh pikiran bawah sadar.

referensi:
http://perhipnotisan.blogspot.com/2018/07/bukti-bahwa-hipnotis-berfungsi.html
http://perhipnotisan.blogspot.com
https://id.wikihow.com/Menghipnotis-Seseorang

No comments:

Post a Comment